Mick Jagger, Ronnie Wood, Charlie
Watts dan Keith Richards mendarat di Jose Marti Internasional, Havana, Cuba,
Kamis (2016/03/24) Bandara waktu setempat.Keempat musisi yang bergabung dengan
band The Rolling Stones sedang bersiap-siap untuk membuat sejarah dengan
menjadi band rock internasional pertama yang menggelar konser di negara
tersebut. Konser yang digelar di kompleks olahraga Ciudad Deportivo, Havana,
itu gratis. Diperkirakan bahwa antara 500.000 dan 1 juta orang akan menonton.
Dalam era alamat Fidel Castro,
antara tahun 1960 dan 1990, musik rock dianggap haram di negeri ini. Musik,
terutama AS dan Inggris, dianggap subversif. Warga yang penasaran kemudian
mendengarkan musik dilarang oleh siluman. Album The Beatles dan Rolling Stones
menjadi hanya beredar di pasar gelap. Kuba tidak bisa menyembunyikan
kegembiraannya ketika berita Mick Jagger dan rekan-rekannya akan menggelar
konser di negara ini. Selain itu, konser gratis.
"Konser Rolling Stones di
Havana? Seperti mimpi," kata Eddie Escobar (45), pendiri Yellow Submarine,
salah satu klub yang menampilkan live music di Havana. Dia ingat saat-saat
ketika dipaksa untuk diam-diam mendengarkan radio Amerika untuk mendengarkan
lagu-lagu Led Zeppelin, Deep Purple, The Rolling Stones, dan sebagainya.
"Musik rock, harapan, bisa
menjadi jalan bagi orang lain, politik, ekonomi, Internet. Kami meninggalkan 20
tahun dalam bidang apapun," kata Escobar. Seorang warga Kuba yang bernama
Rocky tidak kurang bahagia. Ia berencana untuk menghabiskan malam di kompleks
olahraga.
"Saya pikir ini akan menjadi
awal dari sebuah era baru, negara itu sedikit terbuka dengan budaya dan
pengaruh negara-negara lain," katanya. (plagiat)
No comments:
Post a Comment